Saya ingat beberapa tahun lepas membaca cerpen mikro Ana Maria Shua dalam talian, tetapi tidak pernah menemui bukunya. Tidak sangka akhirnya menemui buku Ana dalam terjemahan bahasa Indonesia. Bukunya berjudul Pemburu Aksara: Serpihan Fiksi Mini terbitan Marjin Kiri. Karya-karya Ana pasti akan mengingatkan kita kepada kepintaran dan imaginasi rakan senegara Argentina beliau iaitu Julio Cortazar. Naratif Ana jauh lebih pendek dan padat. Namun ibarat komet tersembunyi dalam kapsul mainan, apabila kita memecahkannya ke lantai, percikkan warna yang gilang-gemilang akan melompat-lompat dan bergentayangan ke angkasa. Saya meletakkan cerpen mikro Ana dalam barisan bersama cerpenis mikro hebat seperti Franz Kafka, Augusto Monterroso, dan Etgar Keret.
* * *
Seni Tak Tertandingi Karya Ma Liang
Oleh Ana Maria Shua
Ma Liang adalah pelukis Cina legendaris yang peniruannya akan dunia begitu sempurna sampai-sampai ia bisa mengubahnya menjadi kenyataan dengan sapuan terakhir kuasanya. Seorang kaisar, yang memintanya melukis laut, tenggelam ke dalamnya berserta seisi istananya.
Untu melampaui kehebatan Ma Liang, dunia Barat menciptakan fotografi dan kemudian sinema, yang di dalamnya orang-orang yang sudah mati bisa terus hidup, memeragakan tindak tanduk yang sama berulang-ulang kali, seperti dalam neraka yang mana saja.
Seperti Semua Orang Lainnya
Oleh Ana Maria Shua
Aku mendengar, seperti semua orang lainnya, teriakkan-teriakkan minta tolong. Aku pun berlari, seperti. semua orang lainnya, ke sini. Tapi kini, menyaksikan perkelahian ini, seperti semua orang lainnya, bagaimana bisa aku membedakan mana si korban mana si penyerang? Aku pun menunggu, seperti semua orang lainnya, sampai tontonan ini berakhir. Sesudah itu kami gantung si mayat dan beri hadiah kepada yang selamat. Seperti semua orang lainnya, seperti selalu senantiasa.
Sepasang Kekasih
Oleh Ana Maria Shua
Mereka selalu memimpikan reinkarnasi yang akan memungkinkan mereka berciuman di muka umum. Mereka tewas bersamaan dalam sebuah kecelakaan, yang terjadi dalam satu pertemuan diam-diam mereka. Si lelaki bereinkarnasi sebagai gajah sirkus dan si perempuan sebagai petunia. Karena masa hidup petunia amatlah singkat, hal ini membuat jomplang. Pada reinkarnasi berikutnya, keduanya menjadi manusia, tapi terpaut enam puluh tiga tahun usiannya. Si perempuan menjadi Paus dan si lelaki menjadi gadis cilik yang diperbolehkan mencium cincin beliau di hadapan hadirin.
Nasihat Buruk
Oleh Ana Mari Shua
Mengikuti nasihat si dukun, ia mengukir boneka kayu persis seperti muka musuhnya. Ia membakarnya di ladang, malam-malamdi bawah rembulan. Penasaran oleh pendar api unggun itu, musuhnya menemukan dia dan membunuhnya dengan satu tikaman lembing.
Comments