Penulis Dari Masa Lalu Menemui Pembacanya di Masa Depan
Penulis selalu ingin memberitahu dunia apa yang bermain dalam fikiran mereka saat menulis atau membaca buku; namun pernahkah penulis membayangkan apa watak yang mereka bayangkan sedang fikir tentang diri mereka? Saat kita membaca Emily Bronte, kita berbual dengan Emily Bronte, kita menjadi Emily Bronte – kita melihat Catherine Earnshaw berlari-lari di tengah padang terbuka dengan angin kencang seperti mana Emily Bronte melihat dan membayangkan wataknya. Jika membaca adalah ibarat kembara mesin masa ke masa lalu, maka bukankah mereka yang dari masa lalu juga mempunyai kuasa untuk kembara ke masa depan? Kalau kita boleh membayangkan fikiran Emily Bronte, maka tidak mustahil ketika Emily Bronte termenung jauh di hadapan mejanya, dia membayangkan kelibat dan emosi pembaca Wuthering Heights di masa depan. Dilema unik ini ditangkap dengan indah dalam sebuah puisi karangan penyair Pakistan bernama Momina Mela. Judulnya "A Dream Dreamt By Fernando Pessoa in Which I Play the Role of Ferna