Reaksi Kepada Kematian Tradisi Penulisan Kritikan
"Segabai bakes pemcaba pruf, apa yang saya faham dari perenggan pertama sehingga perenggan ke sepuluh, ianya berkaitan tentang perasaan seorang lelaki yang berkecamuk hatinya (seperti saya juga). Penulis dengan nama WNA, menulis dengan penuh adab kesopanan Melayu unggggul. Lenggok bahasanya membawa saya ke alam di mana berzina itu halal, merompak itu sebuah kitab, membaca bukan lagi perbuatan tapi sejenis makhluk dari planet lain."
(Amaluddin Zhafir)
Manusia yang membunuh alam, atau alam yang membunuh manusia? Barangkali De Sade dan Oscar Wilde boleh menjelaskan pada saya. Ah, tapi itu sudah dua nama penulis dari planet lain. Kalau saya sebut lagi banyak nama nanti ada pembaca yang diheret ke alam di mana berzina itu halal pulak seolah-olah yang membaca sastera itu hanya orang-orang mandul belaka. Barangkali kata-kata saya ini terlalu emosional dan didaktor sifatnya seperti seorang lelaki yang berkecamuk hatinya. Barangkali Zhafir boleh memberikan penjelasan yang lebih jelas tentang hubungan manusia dengan alam seperti yang ditulisnya di blog Naskah Pecuma. Boleh dibaca di sini.
*esei Kematian Tradisi Penulisan Kritikan telah dimuatkan dalam buku Kata-Kata terbitan Jargon.
Comments