Hujan Dan Subjek Kepenyairan

Hujan ialah antara sumber inspirasi saya yang utama. Dari kecil lagi saya memang meminati hujan. Ada satu perasaan yang sedih dan sentimental yang akan muncul dalam hati saya apabila melihat hujan. Apabila berjalan di sekitar KL, saya lebih suka berjalan di waktu hujan (atau malam). Hujan dan atmosfera suramnya itu seolah-olah membersihkan wajah hipokrasi kota konkrit dan kota ilusi ini. Apabila saya berjalan di sekitar Jalan Petaling, di waktu hujan, saya suka bagaimana Jalan Petaling menjadi semakin kotor dan basah. Ia mengingatkan saya kepada novel Charles Dickens Bleak House. Manusia sangat takut hujan. Dan ketakutan manusia kota akan hujan sentiasa memikat selera saya untuk memerhati dan mentafsir ketakutan mereka. Kebanyakkan penyair kota di negara kita gemar menggambarkan KL sebagai tempat yang kotor dan penuh dosa. Tapi saya lebih suka melihat KL dari sudut kehidupan. Saya lebih suka melihat KL, di waktu hujan, sebagai taman kehidupan yang berbunga hitam.
Comments
dalam trilogi armageddon (arenawati), intro novel itu dimulakan dengan peristiwa hujan dan banjir. saya sukakan yang itu :)